SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR

SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR - Jambu air berasal dari daerah Indo Cina & Indonesia, tersebar ke Malaysia & pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dlm penampilan.

SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR

SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR
SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR
Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yg belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yg mudah busuk menjadi masalah penting yg perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah. Baca Selengkapnya tentang budidaya jambu air di : Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap

Artikel Lainnya:

Semoga artikel tentang SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR ini bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog BudidayaDesa ini. Ayo Bangun Desa dengan Budidaya!!

Continue lendo >>

Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap

Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap - Untuk artikel tentang PEDOMAN TEKNIK MENANAM JAMBU AIR akan disampaikan peta halamannya adalah sebagai berikut:

Peta Halaman Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap :

Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap

Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap
Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap

1. SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR

Jambu air berasal dari daerah Indo Cina & Indonesia, tersebar ke Malaysia & pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dlm penampilan. Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yg belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yg mudah busuk menjadi masalah penting yg perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah. - SEJARAH SINGKAT JAMBU AIR


2. JENIS TANAMAN JAMBU AIR

Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:
  • Kingdom : Plantarum
  • Sub Kingdom : Kormophyta
  • Super Divisio : Kormophyta biji
  • Divisio : Spermatophyta
  • Sub Divisio : Angiospermae
  • Classis : Dycotyledoneae
  • Ordo : Myrtales
  • Familia : Myrtaceae
  • Genus : Syzygium
  • Species : Eugenia aquea 
Selain itu juga terdapat 2 jenis jambu air yg banyak ditanam, tetapi keduanya tidak begitu menyolok perbedaannya. Ke dua jenis tersebut adalah Syzygium quaeum (jambu air kecil) & Syzygium samarangense (jambu air besar). Varietas jambu air besar yakni: jambu Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel & Cincalo (merah & hijau/putih) & Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan), Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng (super lebat), & Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yg paling komersil adalah Cincalo & Semarang, yg masing-masing terdiri dari 2 macam (merah & putih). - JENIS TANAMAN JAMBU AIR


3. MANFAAT TANAMAN JAMBU AIR

Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dgn dibuat salada & fruit coctail. Kandungan kimia yg penting dari jambu air adalah gula & vitamin C. Buah jambu air masak yg manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak & asinan. Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat.


4. SENTRA PENANAMAN JAMBU AIR

Menurut data statistik dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Jawa Barat, Kabupaten Karawang, Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Cirebon, Subang & Bekasi termasuk 10 besar sentra penanaman pohon jambu. Jambu air Cincalo merah banyak terdapat di Karawang & terkenal dgn jambu Bolang yg bila matang benar berwarna merah tua kebiruan dgn rasa manis-asam segar sedangkan Jambu air Semarang (merah & putih) banyak terdapat di Indramayu.


5. SYARAT TUMBUH JAMBU AIR

5.1. Iklim Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Air
  • Angin sangat berperan dlm pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dlm membantu penyerbukan pada bunga.
  • Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yg curah hujannya rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun & musim kemarau lebih dari 4 bulan. dgn kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas buah yg baik dgn rasa lebih manis.
  • Cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yg akan dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yg ideal dlm pertumbuhan jambu air adalah 40–80 %.
  • Suhu yg cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28 derajat C.
  • Kelembaban udara antara 50-80 %.
5.2. Media Tanam Jambu Air
  • Tanah yg cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik.
  • Derajat keasaman tanah (pH) yg cocok sebagai media tanam jambu air adalah 5,5–7,5.
  • Kedalaman kandungan air yg ideal untuk tempat budidaya jambu air adalah 0- 50 cm; 50-150 cm & 150-200 cm.
  • Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar.
5.3. Ketinggian Tempat Yang Cocok Untuk Budidaya Jambu Air

Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yg cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yg mencapai 1.000 m dpl. - SYARAT TUMBUH JAMBU AIR


6. PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU AIR

6.1. Pembibitan Jambu Air

1) Persyaratan Benih/Bibit Jambu Air

Biji berasal dari varietas unggul, berumur lebih dari 15 tahun, produktif & produksi stabil. Biji berasal dari buah masak pohon, yg besarnya normal & mulus. Biji dikeringanginkan selama 1-3 hari di tempat teduh. Biji-biji yg memenuhi syarat adalah berukuran relatif besar, ukuran seragam, bernas & tidak cacat, dianjurkan dlm meggunakan bibit jambu air hasil cangkokan/okulasi. Selain lebih mudah dilakukan, cara ini lebih cepat menghasilkan buah.

2) Persiapan Benih Jambu Air

a. Bibit Enten (Grafting)

Model sambungan yg terbaik adalah sambungan celah. Batang bawah berasal dari bibit hasil perbanyakan dgn biji yg berumur 10 tahun, sedangkan pucuk berasal dari pohon induk unggul. Setelah disambung bibit dipelihara selama 2-3 bulan

b. Bibit Cangkok Jambu Air

Cabang yg akan dicangkok berada pada tanaman yg unggul & produktif. Cabang yg dipilih tidak telalu tua/muda, berwarna hijau keabu-abuan/kecoklat-coklatan dgn diameter sedikitnya 1.5 cm. Setelah 2-2.5 bulan (sudah berakar), bibit segera dipotong & ditanam dipolibag dgn media campuran : pupuk kandang 1 : 1. Bibit dipelihara selama 1 bulan.

3) Teknik Penyemaian Benih Jambu Air

Persemaian dapat dilakukan di dlm bedengan atau di polibag.
a) Bedengan
  • Olah tanah sedalam 30-40 cm dgn cangkul kemudian keringkan selama 15-30 hari.
  • Buat bedengan dgn lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang sesuai lahan & jarak antar bedengan 60 cm.
  • Campurkan 2 kg/m 2 pupuk kandang dgn tanah bedengan.
  • Buat sungkup bedengan berbentuk setengah lingkaran dgn tinggi pusat lingkaran minimal 50 cm. Naungi sungkup dgn plastik bening.
b) Polybag
  • Lubangi dasar polybag diameter 10-15 cm.
  • Isi polibag dgn media berupa campuran tanah, pupuk kandang (2 : 1).
  • Simpan polybag di dlm sungkup.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Pemeliharaan pembibitan dilakukan dgn cara sebagai berikut:
  • Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama jika kemarau.
  • Penyiangan dilakukan sesuai dgn pertumbuhan gulma.
  • Pemupukan setiap 3 bulan dgn urea, SP-36 & KCl (2:1) sebanyak 50-100 gram/m 2 atau 4 gram/polibag.
  • Penyemprotan pestisida dgn konsentrasi 30-50% dari dosis anjuran.
  • Membuka sungkup jika cuaca cerah secara berangsur-angsur agar tanaman dapat beradaptasi dgn lingkungan kebun.
5) Pemindahan Bibit Jambu Air

Bibit di bedengan dipindahkan ke polybag setelah berumur 6 bulan. Pindah tanam ke lapangan dilakukan setelah bibit berumur 10-12 bulan di persemaian.

6.2. Pengolahan Media Tanam Jambu Air

1) Persiapan

Calon tempat tumbuh tanaman jambu air harus dibersihkan dahulu dari berbagai pengganggu seperti: rerumputan, semak/onak & binatang. Lahan hanya diolah di lubang tanam & dilaksanakan 15-30 m hari sebelum tanam. Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dgn lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.

2) Pembukaan Lahan

Tanah yg akan dipergunakan untuk Tanaman jambu air dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak atau dicangkul sampai dalam, dgn mempertimbangkan bibit yg akan ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dlm tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 m & kedalam disesuaikan dgn kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & kurang humus/tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dgn cara mengubur ranting-ranting & dedaunan, dgn kondisi seperti ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun kemudian dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dgn kebutuhan.

3) Pengapuran

Pengapuran tanah sebaiknya dilakukan 1 atau 2 bulan menjelang hujan.

4) Pemupukan Jambu Air

Sebelum penanaman kedalam lubang tanam perlu dimasukkan pupuk kandang sekitar 1 blek minyak tanah. Jika perlu ditambah 2 genggam pupuk NPK. Setelah itu perlu diberi pelindung

6.3. Teknik Penanaman Jambu Air

Penanaman jambu air dapat dilakukan di pot/di kebun, Jika yg digunakan adalah bibit cangkokan maka penanaman batang lebih dlm agar pohon bisa tumbuh secara kuat.

1) Penentuan Pola Tanam Jambu Air

Bibit jambu air dikebun dapat ditanam dgn pola tanam/jarak tanam 8 x 8 m.

2) Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam sebaiknya dibuat pada akhir musim kemarau/menjelang musim hujan, agar pada saat mendekati musim hujan, tanaman sudah berdiri. dgn demikian tanaman baru (pada musim hujan) tidak perlu disiram 2 kali sehari. Penyiapan lubang tanaman terdiri dari:
  • mula-mula tanah digali di tempat yg sudah ditentukan;
  • ukuran lubang ukuran lubang: panjang x lebar x dlm = 60 x 60 x 60 cm. atau panjang x lebar x dlm = 1 x 1 x 0,5 m.
3) Cara Penanaman Jambu Air

Bibit jambu air ditanam ke dlm lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Perlu memperhatikan kedalaman penanaman & waktu penanaman sebaiknya dilaksanakan persis pada awal musim hujan & pada sore hari.

6.4. Pemeliharaan Tanaman Jambu Air

1) Penjarangan & Penyulaman

Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 1 bulan. Bibit yg tidak tumbuh diganti dgn bibit baru yg ditanam pada lubang tanam yg sama.

2) Penyiangan

Penyiangan dilakukan dgn maksud menyuburkan tanah, membuang rumput liar/tanaman liar (kalau ada) atau binatang yg mendekap diantara tanah. dgn penyiangan dapat memeriksa keadaan lapisan tanah.

3) Pemupukan

Pemupukan jambu air dapat diberikan sebelum berbuah & sesudah berbuah, sebaiknya setelah dilakukan penyiangan.

a) Tanaman belum berbuah
  • Pupuk kandang diberikan sekali gus pada awal musim hujan.
  • Pupuk urea diberikan 1/3 bersamaan dgn pupuk kandang.
  • 2 minggu setelah itu, sisa urea diberikan bersamaan dgn TSP & KCl.
b) Tanaman sudah berbuah
  • Pupuk kandang diberikan sekaligus pada awal musim hujan.
  • Pupuk urea 2/3, TSP 1/2, KCl 1/3 diberikan pada saat tanaman belum berbunga (bersamaan dgn pemberian pupuk kandang & saat hujan
    pertama mulai turun).
  • Sisa pupuk diberikan setelah buah membesar (umur buah sekitar 1-2 bulan sejak berbunga & ukuran buah ± sebesar telur puyuh). Cara pemberian
    pupuk tersebut sebaiknya dibenam dlm Rorak (got) sedalam 20-30 cm mengelilingi tajuk pohon. Dosis pupuk bagi pohon jambu air umur =15 tahun.
  • Pupuk kandang: maksimal 30 kaleng minyak tanah.
  • Pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl (masing-masing) : 2500 gram.
Kenaikan takaran pupuk tersebut setiap tahun setelah jambu air berumur =10 tahun ialah:
  • Pupuk kandang: 2 kaleng minyak tanah.
  • Pupuk Urea: 100 gram.
  • Pupuk TSP: 50 gram.
  • Pupuk KCl: 50-100 gram.
4) Pengairan & Penyiraman

Tanaman jambu air yg hidup pada tanah dgn kedalaman air tanah 150-200 cm, pada musim kemarau sangat memerlukan penyiraman, agar tanah tetap lembab. Ketika masih muda, selama 2 minggu pertama tanaman muda perlu diairi 1-2 kali sehari. Jika sudah cukup besar & perakarannya dalam, tanaman disirami 10-12 kali sebulan.

5) Waktu Penyemprotan Pestisida

Penyemprotan dilakukan secara teratur 1-2 kali seminggu. Awal penyemprotan dilakukan saat buah jambu air sebesar telur puyuh (umur ± 1-2 bulan sejak berbunga). Akhir penyemprotan dilakukan saat buah jambu air akan dipetik (sebulan sebelum dipetik & warna buah sudah berubah) atau sampai gejala serangannya hilang. Ketika hendak melakukan penyemprotan pestisida, atau pupuk daun/hormon, kita harus memperhatikan cuaca waktu itu. Kalau langit mendung & kemungkinannya akan turun hujan, sebaiknya penyemprotan ditunda dulu.

6) Pemeliharaan Lain

Pemangkasan dilakukan dgn tujuan untuk membentuk pohon, pemeliharaan & peremajaan. Membentuk pohon: dilakukan setelah mencapai ketinggian 2 meter, dgn ketinggian 1,35-1,5 m dari permukaan tanah & bagian yg dipangkas adalah cabang/tunas. Untuk pemeliharaan: dilakukan setiap saat kecuali ketika tanaman sedang berbunga, bagian yg ditanam adalah dahan-dahan yg tua, yg mati kering, luka serta tidak sempurna. Untuk peremajaan: memangkas seluruh bagian tanaman yg sudah kelewat tua, tidak berproduksi atau diserang hama. - PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU AIR


7. HAMA & PENYAKIT JAMBU AIR

7.1. Hama Tanaman Jambu Air

1) Ulat kupu-kupu gajah

Ciri: panjang 12 cm, warna hijau muda kebiru-biruan, bertubuh gemuk & lunak, tertutup lapisan lilin keputih-putihan. Telur-telurnya ditaruh di tepi daun, 2-3 butir bersama-sama, warna merah muda. Kepompong berada di antara beberapa daun atau di sebelah bawah daun. Ulat-ulat tersebut sangat rakus memakan daun. Pengendalian: dgn cara mengumpulkan telur, ulat, & kepompong untuk dimusnahkan.

2) Kutu perisai hijau

Ciri: panjang kutu 3-5 mm, warna hijau (kadang agak kemerahan). Melekat pada bagian-bagian pohon yg hijau & di bagian bawah daun. Menyebabkan terjadinya cendawan hitam seperti jelaga.
Pengendalian: cara alami dimakan oleh beberapa macam kepik (merah tua, panjang 5 mm & biru panjang 6 mm) & ulat (warna merah muda, panjang 13 mm). Kutu ini di musim penghujan bisa musnah oleh serangan beberapa macam cendawan.

3) Keluang & codot

Pengendalian: buah-buahan yg hampir tua dibungkus kantong kertas/kain-kain bekas.

4) Pasilan atau benalu

Pengendalian: dibuang & dibersihkan.

5) Lalat buah (dacus pedestris)

Buah & daun yg terserang oleh ulat ini. Lalat ini meletakkan telurnya pada daging buah, sehingga setelah menetas larvanya memakan buah jambu air.
Pengendalian: dgn insektisida Diazinon atau Bayrusil yg disemprotkan ke pohon, daun & buah yg masih pentil dgn dosis sesuai anjuran.

6) Penggerek batang

Pengendalian: dgn cara menyumbatkan kapas yg telah direndam insektisida Diazinon atau Bayrusil kedalam lubang batang yg digerek.

7) Ulat penggulung/pemakan daun

7.2. Penyakit Jambu Air

1) Gangguan pada akar

Pemupukan yg kurang hati-hati pada jambu air yg sedang berbuah dapat menyebabkan akar tanaman luka, maka bunga atau buah jambu air bisa rontok. Semua ini terjadi karena tanaman tidak mendapat suplai air & zat makanan sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar tersebut. Selain itu tanah yg berlebihan supali air juga dapat merontokkan bunga/buah, sebab sebab air yg menggenang membuat akar susah bernafas & mengundang cendawan yang bisamembusukkan akar.

2) Gangguan pada buah

Penyebab: ulat (lalat) buah & sejenis cendawan yg mengakibatkan buah rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang buah dgn ciri noda berwarna kecoklatan atau kehitaman pada permukaan buah. Pengendalian: (1) cara membungkus buah sewaktu masih dipohon (2) dgn penyemprotan insektisida thioda (2-3 cc/liter air) & fungisida dithane (3 cc/liter air). - HAMA & PENYAKIT JAMBU AIR


8. PANEN JAMBU AIR

8.1. Ciri & Umur Panen Jambu Air

Tanaman jambu air dapat berbuah setelah berumur 3-4 tahun, berbunga sebanyak 2 kali dlm setahun (Juli & September) & buahnya masak pada Agustus & Nopember. Ciri-ciri buah yg dapat dipanen dinilai dari tingkat kematangan berdasarkan warna kulit buah, yaitu hijau muda, hijau tua, hijau sedikit merah hijau-merah & merah hijau. Keadaan fisik buah juga menjadi kriteria dlm panen yaitu semakin terlihat matang buah yg nampak, maka semakin merah warna kulitnya & makin besar pula ukuran fisiknya.

8.2. Cara Panen Jambu Air

Buah dipetik dari rangkaiaanya dgn hati hati jangan sampai rusak, apalagi jatuh.

8.3. Periode Panen Jambu Air

Masa berbuah jambu air bisa lebih dari 1 kali dlm setahun, tergantung pada keadaan lingkungan.

8.4. Prakiraan Produksi Jambu Air

Buah jambu air jenis merah–hijau dapat dipanen bila warna merah pada buah jambu lebih banyak dari pada warna hijaunya, Pada saat tersebut nisbah PT/asam & Vitamin C-nya masing-masing adalah 80,8 & 48 kg/100 gram. - PANEN JAMBU AIR


9. PASCAPANEN JAMBU AIR

9.1. Pengumpulan

Buah hasil panen dikumpulkan dimasukan kedalam keranjang plastik & disimpan sementara di ruangan yg sejuk. Buah dari jenis yg berbeda tidak disatukan dgn jenis yg lain.

9.2. Penyortiran & Penggolongan

Pisahkan buah yg cacat dari yg baik, kemudian klasifikasikan buah berdasarkan ukurannya. Buah dicuci bersih dgn air mengalir atau dialiri air kemudian ditiriskan di rak pengeringan.

9.3. Penyimpanan

Buah yg telah dikemas disimpan di daerah yg teduh kering & sejuk.

9.4. Pengemasan & Pengangkutan

Buah dikemas dlm keranjang plastik & disusun rapi agar tidak berpindah tempat selama dlm pengangkutan. Sebaiknya bauh disimpan dlm cold storage jika tidak langsung diangkut ke pasar. - PASCAPANEN JAMBU AIR


10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN JAMBU AIR

10.1. Analisis Usaha Budidaya Jambu Air

Perkiraan analisis budidaya jambu air seluas 1 hektar dgn jarak tanam 8 x 8 m, populasi 156 pohon di Jawa Barat pada tahun 1999.
  1. Biaya produksi tahun ke-1
    1. Sewa Lahan Rp. 30.000.000,-
    2. Bibit 160 batang @ Rp. 3.000,- Rp. 480.000,-
    3. Pupuk
      • Pupuk kandang 6 ton @ Rp. 150.000,-/ton Rp. 900.000,-
      • Urea 25 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 37.500,-
      • SP-36 25 kg @ Rp.1.900,- Rp. 47.500,-
      • KCl 25 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 45.000,-
    4. Pestisida 4 liter Rp. 625.000,-
    5. Tenaga kerja
      • Lubang tanam, ajir 15 HKP @ Rp. 7.500,- Rp. 112.500,-
      • Beri pupuk 5HKP + 10 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 87.500,-
      • Tanam 5 HKP + 6 HKW Rp. 67.500,-
      • Pemeliharaan 40 HKP+20 HKW Rp. 400.000,-
  2. Biaya produksi tahun ke-2 s.d. ke-4
    1. Pupuk
      • Pupuk kandang 10 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 1.500.000,-
      • Urea 75 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 112.500,-
      • SP-36 50 kg @ Rp.1.900,- Rp. 95.000,-
      • KCl 50 kg @ Rp.1.800,- Rp. 90.500,-
    2. Pestisida 5 liter Rp. 781.250,-
    3. Tenaga kerja
      • Tenaga pemeliharaan 50 HKP+50 HKW Rp. 625.000,-
    4. Alat Rp. 600.000,-
  3. Biaya produksi tahun ke-5 s.d. ke-15
    1. Pupuk
      • Pupuk kandang 24 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
      • Urea 125 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 187.500,-
      • SP-36 300 kg @ Rp.1.900,- Rp. 570.000,-
      • KCl 150 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 270.000,-
    2. Pestisida 7 liter Rp. 1.093.750,-
    3. Alat Rp. 450.000,-
    4. Tenaga kerja
      • Pemeliharaan 50 HKP + 60 HKW Rp. 675.000,-
      • Panen & pasca panen 40 HKP + 50 HKW Rp. 550.000,-
    • Jumlah biaya produksi dlm 15 tahun Rp. 125.574.000,-
  1. Pendapatan dari hasil produksi (15 tahun) : 73,32 ton Rp. 219.960.000,-
  2. Keuntungan bersih 15 tahun Rp. 94.386.000,-
  3. Parameter kelayakan usaha 1. B/C rasio = 1,752
Panen dimulai pada tahun ke 5 & keuntungan mulai diraih pada tahun ke enam.

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis

Prospek komoditi jambu air cukup cerah, sebab permintaan terhadap komoditi ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Hanya dlm membudidayakan tanaman jambu air perlu memilih jenis yg tepat, yakni yg banyak digemari masyarakat, seperti cincalo.


11. STANDAR PRODUKSI JAMBU AIR

11.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh & cara pengemasan.

11.4. Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah & bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah untuk dianalisis.
  • Jumlah kemasan dlm partai (lot) sampai dgn 100, contoh yg diambil 5.
  • Jumlah kemasan dlm partai (lot) 101 sampai dgn 300, contoh yg diambil 7.
  • Jumlah kemasan dlm partai (lot) 301-500, contoh yg diambil 9.
  • Jumlah kemasan dlm partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil 10.
  • Jumlah kemasan dlm partai (lot) lebih dari 1000, contoh yg diambil 15 (minimum).
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yg berpengalaman atau dilatih lebih dahulu & mempunyai ikatan dgn badan hukum.

11.5. Pengemasan
Jambu air dikemas dgn peti kayu/bahan lain yg sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal. Sumber artikel Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap ini adalah : http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2a7.
 
Artikel Lainnya:
CARA BUDIDAYA TANAMAN ALPUKAT LENGKAP

Semoga artikel Teknik Cara Budidaya Jambu Air ( Eugenia aquea Burm ) Lengkap di atas dapat bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog Budidaya Desa ini. Ayo Bangun Desa dengan Budidaya!!

Continue lendo >>

STANDAR PRODUKSI BUAH DURIAN

STANDAR PRODUKSI BUAH DURIAN - Dalam budidaya durian perlu adanya standar dalam produksinya. Berikut hal yang terkait dengan hal tersebut.
A.1. Ruang Lingkup
A.2. Diskripsi
A.3. Klasifikasi & Standar Mutu Durian
A.4. Pengambilan Contoh
A.5. Pengemasan

STANDAR PRODUKSI BUAH DURIAN

STANDAR PRODUKSI BUAH DURIAN
STANDAR PRODUKSI BUAH DURIAN
A.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: klasifikasi & syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, pengemasan & syarat penandaan.
A.2. Diskripsi
Standar mutu buah durian di Indonesia tercantum dlm Standar Nasional Indonesia SNI 01-4482-1998.
A.3. Klasifikasi & Standar Mutu Durian
Buah durian diklasifikasikan dlm 3 jenis mutu, yaitu Mutu I, Mutu II & Mutu III.
  • Kerusakan: mutu I=tidak ada (bebas penyakit & serangga); mutu II=tidak ada (bebas penyakit & serangga); mutu III=tidak ada (bebas penyakit & serangga).
  • Cacat: mutu I=tidak ada; mutu II=ada; mutu III=ada.
  • Rasa & aroma: mutu I=baik sesuai kultivar; mutu II=baik sesuai kultivar; mutu III=baik sesuai kultivar.
  • Kekerasan daging: mutu I=keras/sedang; mutu II=keras/sedang; mutu III=keras/sedang.
  • Kesegaran buah: mutu I=segar; mutu II=segar; mutu III=segar.
  • Warna daging buah: mutu I=sesuai kultivar/kuning; mutu II=sesuai kultivar/kuning; mutu III=sesuai kultivar/kuning.
  • Kesegaman Kultivar: mutu I=seragam; mutu II=seragam; mutu III=seragam.
  • Perbandingan berat dgn biji: mutu I >2; mutu II >1; mutu III=boleh < 1.
Pengujian buah durian dilakukan berdasarkan pengamatan dari bentuk fisik & visualisasi dari standar mutu yg ada. 
A.4. Pengambilan Contoh
Satu partai/lot buah durian segar yg terdiri maksimum 1.000 kemasan atau 1000 buah, contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan atau jumlah buah dgn ketentuan sebagai berikut:
  • Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 1–5, pengambilan contoh semua.
  • Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 6–100, pengambilan contoh minimum 5.
  • Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 101–300, pengambilan contoh minimum 7.
  • Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 301–500, pengambilan contoh minimum 9.
  • Jumlah buah/jumlah kemasan dlm partai/lot: 501-1001, pengambilan contoh minimum 10.
  • Dari setiap kemasan yg dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga buah kemudian dicampur. Untuk kemasan dgn isi kurang dari tiga buah diambil satu buah.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yg telah dilatih terlebih dahulu & diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.
A.5. Pengemasan
Buah durian seyogyanya dikemas sesuai dgn pasar yg dituju. Untuk Pasar Eropa, Ameriak & Kanada, disukai buah durian yg beratnya 2,5-3,5 kg/buah & dikemas dgn kotak karton berkapasitas 10-12 kg. Untuk pasaran Hongkong dipilih buah durian yg beratnya 2-4 kg/buah & dikemas dlm keranjang bambu berkapasitas 35-50 kg. Sedangkan untuk Malaysia & Singapura atau pasar lokal dikehendaki buah durian dgn berat 2,0-5,0 kg/buah yg dikemas dlm keranjang bambu atau peti kayu, atau tanpa kemasan langsung ditumpuk ai atas bak truk. Label atau gantungan yg menyertai setiap kemasan harus mudah dilihat & berisi informasi :
  • Dihasilkan di Indonesia.
  • Nama perusahaan/eksportir.
  • Nama kultivar durian.
  • Kelas mutu.
  • Jumlah buah dlm kemasan.
  • Berat kotor.
  • Berat bersih.
  • Identitas pembeli di tempat tujuan.
  • Tanggal panen.
  • Tanggal buah itu enak dimakan.
  • Tanggal buah itu tidak enak lagi dimakan.
  • Petunjuk cara penanganan (suhu, kelembaban) yg dianjurkan.
Baca Selengkapnya tentang budidaya durian di : Teknik Cara Budidaya Durian Lengkap

Artikel Lainnya:

Semoga artikel tentang STANDAR PRODUKSI BUAH DURIAN ini bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya di blog BudidayaDesa ini. Ayo Bangun Desa dengan Budidaya!!
 

Continue lendo >>

  ©Budidaya Desa - Todos os direitos reservados.

Template by Dicas Blogger | Sitemap